GAMBARAN
UMUM KONDISI / PROFIL DESA
1.
Kondisi
Desa
1.1.
Asal
usul atau sejarah Desa
Ditilik dari awal munculnya desa-desa secara
garis besar terdapat tiga alasan pokok
untuk membentuk masyarakat yaitu : (1) untuk hidup; (2) untuk mempertahankan
hidup dan (3) untuk mencapai kemegahan bahkan kerakusan , maka
desa merupakan sumber utaperkembangan ma sumberdaya manusia maupun kemakmuran kerajaan
dengan sistem upeti dan
”gotongroyong”. Pada saat desa merupakan bagian dari sistem kolonial,
kepentingan kolonial adalah ekonomi dan politik maka diperkenalkannya sistem
sewa tanah, sistem pemungutan pajak tanah, sistem tanam wajib atau tanam paksa
(kulturstelsel), pembukaan perusahaan
perkebunan swasta Barat, dan ekonomi uang, masyarakat pedesaan mengalami
perubahan sosial-ekonomi yang cepat, dengan diiringi oleh proses disorganisasi
masyarakat tradisioanl beserta lembaga-lembaganya.
Proses perubahan kelembagaan di pedesaan nampak semakin
nyata ketika desa dengan sistem tradisionalnya yang memiliki otonomi asli ditempatkan
sebagai obyek kekuasaan ketimbang subyek-subyek yang menentukan. Pengendalian
pemerintahan yang menempatkan kepala desa lebih bertanggungjawab kepada
pemerintah di atasnya dibandingkan kepada warga desa yang memilihnya
mengakibatkan disatu sisi terlemparnya warga desa dalam proses pembuatan
keputusan yang bermanfaat bagi masyarakat setempat pada sisi lain posisi kepala
desa sangat tergantung seberapa kuat kepala desa mampu mencukupi kebutuhan
pemerintahan di atasnya. Posisi sedemikian berbalik arah ketika prinsip-prinsip
kebebasan, kesetaraan dan kesejahteraan didorong kan di ranah pedesaan muncul
kekuatan-kekuatan baru baik sebagai penyeimbang bahkan penentang dari kekuasaan
Kepala Desa. Pelembagaan kebebasan dan kesetaraan dilembagakan dalam Badan Perwakilan
Desa (BPD) yang memiliki lejitimasi yang kuat karena dipilih oleh penduduk desa
(meski tidak semuanya begitu, dibeberapa desa di Jatim dipilih oleh Kepala
Keluarga) dalam implementasinya mengontrol Kepala Desa dalam menjalankan roda
pemerintahan desa. Secara demikian dipedesaan telah terjadi pluralitas sumber
kekuasaan potensial dan dengan hadirnya kebebasan berpotensi untuk
diaktualkan.
Pluralitas sumber kekuasaan secara nyata cukup potensial,
yang semula kekuasaan yang bersumberkan pada tradisi (religius) mulai terjadi
sekularisasi sumber-sumber kekuasaan aktual. Modernisasi dan pembangunan
ekonomi yang merambah di pedesaan telah mengakibatkan spesialisasi-spesialisasi
bidang pekerjaan maupun inovasi-inovasi pekerjaan baru. Dari proses deferensiasi
dan inovasi pekerjaan memunculkan sumber-sumber kekuasaan baru dalam masyarakat
sehingga muncullah pusat-pusat kendali kekuasaan di luar sumber kekuasaan lama. Hal sedemikian berpimplikasi
pada proses-porses politik menjadi tidak monolitik, pemilihan kepala
desa-pemilihan kepala desa banyak menunjukkan aktualisasi sumber-sumber
kekuasaan lama dengan sumber-sumber kekuasaan baru kerap dimenangkan kepala
desa yang berbasis
sumber kekuasaan baru (sekuler). Dari demensi okupasi kekuasaan terjadi proses
pemencaran, semakin banyak mengakumulasi okupasi kekuasaan semakin kuat pula
domain kekuasaannya.
Pemencaran sumber-sumber kakuasaan berakibat pada
perubahan pola hubungan elite-massa dalam masyarakat. Sumber-sumber kekuasaan
tradisional memunculkan tipe kepemimpinan tradisional dengan sifat kharismatis
karena memiliki wahyu Tuhan atau dewa-dewa; Wewenang dalam arti memiliki
kekuatan supranatural/kasekten, mempunyai keturunan sah, mampu melaksanakan
upacara-upacara intensifikasi, memiliki pusaka-pusaka; Kewibawaan dalam arti
memiliki sifat-sifat yang sesuai dengan cita-cita dan keyakinan sebagian besar masyarakat dan
kekuasaan dalam arti khusus dalam rati mampu mengerakkan
kekuatan fisik dan mengorganisasi orang banyak atas dasar suatu sistem sanksi.
Sumber-sumber kekuasaan sekuler dengan sifat Wibawa dalam artian popularitas,
memiliki kapasitas rasional untuk memecahkan maslaah sosial, ekonomi dan
politik; Wewenang dalam artian memiliki legitimasi melalui proses adat atau
hukum yang berlaku dalam masyarakat; kharisma dalam artian memiliki
lambang-lambang kepemimpinan, memiliki ciri-ciri rohaniah yang disegani dan
kekuasaan dalam arti mampu menggerakkan kekuatan fisik dan mengorganisasi orang
banyak atas dasar suatu sistem sanksi.
Nilai-nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat dapat
digunakan sebagai sumber legitimasi kekuasaan maupun sumber mobilisasi
kekuasaan. Perubahan masyarakat dipedesaan yang bersumberkan pada nilai-nilai
(baru) dapat memunculkan pembelahan sosial-religius dan politik. Masing-masing
varian budaya yang muncul di desa dapat digunakan sebagai sumber kekuasaan,
sumber legitimasi dan mobilisasi penduduk dalam proses politik di desa.
Implikasi varian budaya dapat dilihat pada okupasi dan domain kekuasaan yang
ada di desa. Subyek-subyek yang merupakan representasi dari masing-masing
varian dapat dicermati dalam proses politik di desa baik dalam hal pembuatan
dan pelaksanaan keputusan maupun orientasi politik individu.
Lalu
bagaimana dengan Desa Kita, bagaimana
awal sejarahnya sehingga muncul nama Ngayung dan siapa nama tokoh yang
berpreran dalam pemebetukan
Sulit
rasanya mecari tahu siapa yang pertama kali tinggal di desa Ngayung. Lazimnya
untuk mengetahui asal usul sebuah komunitas masyarakat bisa dilacak dari
prasasti atau peninggalan-peninggalan dari Nenek moyang kita atau cerita
beruntun dari para pendahulu kita dan juga kebiasaan-
Barang
kali untuk mengungkap asal usul desa Ngayung kita bisa memakai dua cara yaitu :
1) dari sudut pandang nama desa Ngayung dan 2) dari tempat yang dianggap
keramat yaitu makam Mbah Kati Doyok atau Syekh Abdul Kadir Hamid.
1.
Dari
sudut pandang Nama Desa Ngayung.
Ngayung identik dengan kata Ngrayung. Ngrayung
dari asal kata kayu dan rayung yang dapat dimaknai hidup bersama atau hidup
bergotong royong atau uyang uyung. Pengertian ini merujuk pada kebiasaan
masyarakat Desa Ngayung yang dalam setiap kegiatanya baik yang bersifat social
keagamaan maupun dalam mencari penghidupan selalu mencerminkan kebersamaan.
Kebersamaan ini hampir tercermin dalam setiap
kegiatan. Dalam hal ada kegiatan social keagamaan misalnya tanpa diminta pun
mereka dengan mudahnya memberikan rizkinya dan juga tenaganya.
Dalam hal lain kebersamaan ini ada sedikit
berkonotasi negative yaitu dalam mencari penghidupan, kebersamaan itu
ditunjukan oleh sikap mengikuti para pendahulunya yang lebih dahulu pergi ke
kota atau ke daerah lain. Ketika satu atau dua orang telah berada di ke kota
atau daerah lain maka akan diikuti yang
lain. Baik karena diajak atau berangkat usaha sendiri. Mereka berbondong-bondang
atau berduyung-duyung mengikuti jejak langkahnya. Apalagi bila orang yang ke
kota secara sosial ekonomi telah berhasil ma
2.
Dari
sudut pandang keberadaan Makam mbah Kati Doyok atau syekh Abdul Kadir Hamid.
Ada tempat atau makam yang dianggap keramat.
Tempat itu sekarang dihidupkan kembali dan dibangun dengan cukup
mentereng. Hanya saja, apa orang yang
dimakamkan di tempat tersebut merupakan orang pertama atau yang memberikan nama
Desa Ngayung.
Dulu tempat itu pernah dikeramatkan, dijadikan
pemujaan , karena dianggap punya kelebihan-kelebihan yang luar biasa,
kesaktian, yang bisa mendatangkan madlorot dan atau manfaat. Menurut
kepercayaan untuk keselamatan desa diadakan sesaji dengan memotong ayam atau
kambing. Bahkan untuk kegiatan tersebut
desa menyediakan kas Desa , yang disebut dengan Sawah Wedusan. Sawah
tersebut sekarang tinggal cerita bersamaan matinya tempat tersebut karna
dialihkan peruntuknya untuk kepentingan pembangunan Pendidikan Keagamaan yaitu
Madrasah Ibtidaiyah (sumber : H Tarmuji).
Legenda ini bisa dikisahkan sebagai berikut :
………………………………………………….
Sebagaimana
diketahui bahwa sebelum kemerdekaan Bangsa Indonesia dijajah oleh bangsa asing
terutama oleh Bangsa Belanda. Pada masa itu telah terbentuk Desa dan Pemerintahan. Karna telah terbentuk
Desa dan pemerintahan maka telah ada pemimpin yang nama sebutanya berbeda-beda.
Sepanjang yang bisa dilacak Pemimpin Desa atau Kepala Desa dari masa ke masa
antara lain: …………………………………………………………………………………………., Masiran (tahun …….. ), H,
Abdullah ( tahun …….. ), H. Masyhur (tahun
1978 s/d 1993), Supriyadi SH (tahun 1993 s/d. 2007), Suhidayati SPd.. (tahun
2007 s.d 2013), Supratman. (tahun 2013 s.d 2019).
1.2.
Demografi
Berdasarkan
data administrasi kependudukan tahun 2014, jumlah penduduk desa Ngayung mencapai
3.135 jiwa
terdiri dari 855 KK dengan komposisi penduduk laki-laki …... dan perempuan…
orang. Jumlah yang besar ini merupakan
sumber atau modal yang sangat potensial bagi pencapaian tujuan pembangunan desa
dan diharapakan dapat
memberikan kontribusinya
dalam memecahkan secara menyeluruh
problem kemasyarakatan. Jumlah penduduk digambarkan dalam Tabel berikut
Tabel 1
Jumlah Penduduk Berdasarkan Usia
No.
|
Usia
/ Tahun
|
Jumlah
|
Prosetase
|
Ket.
|
1.
|
0 - 5
|
173 Jiwa
|
5,47 %
|
|
2.
|
6 - 10
|
156 Jiwa
|
4,94 %
|
|
3.
|
11 - 15
|
228 Jiwa
|
7,22 %
|
|
4.
|
16 - 20
|
265 Jiwa
|
8,39 %
|
|
5.
|
21 - 25
|
275 Jiwa
|
8,71 %
|
|
6.
|
26 - 30
|
235 Jiwa
|
7,44 %
|
|
7.
|
31 - 35
|
266 Jiwa
|
8,42 %
|
|
8.
|
36 - 40
|
285 Jiwa
|
9,02 %
|
|
9.
|
41 - 45
|
273 Jiwa
|
8,64 %
|
|
10.
|
46 -50
|
251 Jiwa
|
7,95 %
|
|
11.
|
51 – 55
|
173 Jiwa
|
5,47 %
|
|
12.
|
56 - 60
|
158 Jiwa
|
5,04 %
|
|
13.
|
60 – 65
|
153 Jiwa
|
4,84 %
|
|
13.
|
66 - 70
|
126 Jiwa
|
3,99 %
|
|
14
|
71 - 75
|
113 Jiwa
|
3,58 %
|
|
15
|
Ø 75
|
27 Jiwa
|
0,85 %
|
|
Jumlah
|
3.157
|
100
%
|
Secara geografis,
Desa Ngayung terletak pada posisi 6 51’ 54” samapai dengan 7 derajat 23’ 6” LS
dan antara 112 derajat 4’41 sampai dengan 122 33’12 bujur Timur. Topografi desa
berupa daratan dengan ketinggian yaitu 0 – 15 m di atas permukaan laut.
Secara Administrasi Pemerintahan, desa Ngayung
terletak di
Sebelah Utara :
Desa Gumantuk
Kecamatan Maduran
Sebelah Selatan :
Desa Porodeso dan Sungegeneng Kec. Sekaran
Sebelah Barat :
Desa Sekaran Kec. Sekaran.
Sebelah Timur :
Desa Latukan Kec. Karanggeneng
1.3.
Perekonomian Desa
Sumber daya alam
a. Hasil tanaman palawija, Padi, dan
buah-buahan, Tembakau
NO
|
JENIS TANAMAN
|
LUAS (Ha)
|
HASIL/
TON
|
RUPIAH
|
1
|
Kacang hijau
|
204
|
244,8 Ton
|
3.304.800.000
|
2
|
Jagung
|
-
|
-
|
-
|
3
|
Ubi kayu
|
-
|
-
|
-
|
4
|
Padi sawah
|
204
|
1.468,8 Ton
|
11.750.400.000
|
5
|
Mangga
|
-
|
-
|
-
|
6
|
Pisang
|
-
|
-
|
-
|
7
|
Semangka
|
-
|
-
|
-
|
8
|
Cabe
rawit/Lombok
|
-
|
-
|
-
|
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa hasil
panen komoditas Padi yang
paling banyak menghasilkan uang yaitu sebesar 11.750.400.000
b. Status kepemilikan pertanian tanaman pangan
No
|
Status
|
Keterangan
|
1
|
Pemilik tanah sawah
|
462
KK
|
2
|
Pemilik tanah tegalan/ladang
|
20
KK
|
3
|
Penyewa/penggarap
|
58
KK
|
4
|
Penyekap
|
-
|
5
|
Buruh tani
|
125
KK
|
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada
persamaan antara buruh tani dengan pemilik tanah sawah yaitu sebanyak 587 orang.
Peternakan
c. Potensi ternak
NO
|
JENIS PETERNAKAN
|
KETERANGAN
|
|
ADA/TIDAK
|
JUMLAH
|
||
1
|
Sapi
potong
|
ada
|
7 ekor
|
2
|
Kambing
|
ada
|
275 ekor
|
3
|
Ayam buras
|
ada
|
780 ekor
|
4
|
Itik
|
ada
|
25 ekor
|
5
|
Bebek
|
ada
|
220 ekor
|
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwah
masyarakat desa Ngayung untuk menambah penghasilan disamping bertani
juga berternak.
Sumber daya
manusia
d.
Jumlah penduduk berdasarkan mata pencaharian
Jumlah
penduduk
|
Jenis Pekerjaan
|
||||||
Petani
|
Brh
Tani
|
PNS
|
Swasta
|
Tukang
|
Peng
angur an
|
Lain - lain
|
|
3.157 Jiwa
|
516
|
125
|
18
|
125
|
66
|
-
|
241
|
Polri
|
TNI
|
Pensiun
|
Pdgg
|
Buruh Pabrik
|
|||
15
|
22
|
2
|
10
|
25
|
Dari tabel diatas dapat di
gambarkan bahwa sektor pertanian menjadi andalan atau mendominasi pekerjaan penduduk /warga desa Ngayung.
Ekonomi
masyarakat
e.
Produk
domestik desa bruto (PDDB)
No
|
Sumber pendapatan
|
Hasil (Rp)
|
1
|
Pertanian
|
|
2
|
Ladang/tegalan
|
Dari data diatas dapat diketahui bahwa
penghasilan dari sektor pertanian adalah yang tertinggi yaitu mencapai Rp ………………,-
f.
Kepemilikan
kendaraan bermotor
dan TV.
No
|
Keterangan
|
Uraian
|
1
|
Pemilik jumlah Kendaraan bermotor roda 2
(dua)
|
325
|
2
|
Pemilik jumlah Kendaraan bermotor roda 4/lebih
|
28
|
3
|
Pemilik perahu
|
Tdak
ada
|
5
|
Pemilik TV
|
495
orang
|
Dari data
diatas dapat diketahui bahwa kendaran yang paling banyak di punyai mayarakat
yaitu kendaraan roda dua yang mencapai 325 orang.
g.
Rumah
menurut dinding
No
|
Keterangan
|
Uraian
|
1
|
Rumah tembok
|
235
|
2
|
Rumah kayu
|
195
|
3
|
Rumah bambu
|
95
|
Jumlah
|
525
|
Dari data diatas dapat
diketahui bahwa rumah menurut dinding yang paling banyak adalah rumah tembok
sebanyak 235 Rumah.
h.
Sarana
keuangan, Listrik, Pertokoan, Pasar dan Koperasi
No
|
Jenis
sarana
|
Ket
|
1
|
Kelompok simpan pinjam
|
Ada
|
2
|
PLN
|
Ada
|
3
|
Pasar desa
|
Tidak Ada
|
4
|
Kios perorangan
|
Ada
|
5
|
Warung
|
Ada
|
6
|
Koperasi simpan pinjam
(KOPWAN)
|
Ada
|
7
|
Koprasi dusun
|
Tidak
Ada
|
8
|
Koperasi desa
|
Tidak
Ada
|
9
|
Lumbung
Desa
|
Ada
|
10
|
BUM_Desa
|
Belum
ada
|
Dari data diatas dapat diketahui hampir semua
sarana ekonomi ada di desa Ngayung.
Sumber data : Profil desa Ngayung tahun 2014 .
1.4. Keadaan Sosial Budaya
Tingkat angka kemiskinan Desa Ngayung relatif cukup tinggi yaitu kira 4% dari
jumlah penduduk. Hal ini menjadikan pemerintah desa Ngayung harus mencari jalan keluar
bagaimana cara mengurangi angka kemiskinan sekaligus meningkatkan taraf hidup
ekonomi masyarakat. Jumlah Rumah Tangga Miskin (RTM) penerima bantuan beras
miskin atau bantuan lainya berdasarkan ketentuan BPS terdiri dari 108 orang ,
sementara masih ada beberapa penduduk dengan kondidi sama tapi belum terkaver
oleh BPS.
Juga
yang tak kalah serius adalah adanya Pengangguran tak kentara ( disgues
Unemployment). Mayoritas mereka adalah anak didik yang baru lulus sekolah.
Mereka tidak jarang jadi pengangguran.
Mereka enggan jadi bekerja sebagai petani dan sebagain lagi mencari pekerjaan
di kota besar sebagai buruh pabrik atau Tenaga kerja Non formal dan sebagian
lagi berwiraswasta. Tabel berikut memberikan gambaran di atas :
1.4.1. Kesejahteraan Penduduk
No
|
Uraian
|
Keterangan
|
1
|
Keluarga pra sejahtera
|
285
KK
|
2
|
Keluarga sejahtera I
|
257
KK
|
3
|
Keluarga sejahtera II
|
245
KK
|
4
|
Keluarga sejahtera III
|
68
KK
|
5
|
Keluarga sejahtera III plus
|
-
KK
|
Jumlah
|
855
KK
|
Masih
tingginya angka kemiskinan desa Ngayung yang secara
keseluruan berjumlah 108 KK.
1.4.2.
Pengangguran
No
|
Kelompok Usia
|
Jumlah
orang
|
1
|
Jumlah angkatan kerja, usia 18 s/d 56
|
1,885
|
2
|
Jumlah usia 18-56 thn yg masih sekolah
& tdk krja
|
106
|
3
|
Jmlh
pddk usia 18-56 thn yg jd Ibu Rumah tangga
|
752
|
4
|
Jumlah pddk usia 18-56 thn kerja penuh
|
1,649
|
5
|
Jumlah pddk usia 18-56 thn yg kertja tdk
tentu
|
36
|
6
|
Jumlah pddk usia 18-56 th yg cacat &
tdk kerja
|
nihil
|
7
|
Jumlah pddk usia 18-56 th yg cacat dan
kerja
|
12
|
Dari tabel diatas dapat diketahui jumlah
angkatan kerja penduduk
usia 18 s/d 56 tahun mencapai 1.885 Orang
1.4.3. Pendidikan
Salah
satu parameter dari Indeks Pembangunan manusia adalah Pendidikan. Pendidikan
merupakan hal yang sangat menentukan kelangsungan kehidupan bangsa , termasuk
Desa. Kualitas Sumber Daya Manusia ditentukan sebarapa banyak lulusan yang di
hasilkan oleh Desa dengan dibuktikan banyak lulusan sekolah baik dari jenjang
SD/MI, SMP/MTs, SMA,SMK/ MA dan juga perguruan tinggi yang dari tahun ke tahun mengalami peningkatan
kelulusan.
Dengan
tingkat pendidikan yang tinggi maka akan mampu berdaya saing dalam menghadapi
kehidupan yang global ini, misalnya mampu berwirausaha sendiri, memiliki
ketrampilan yang memadai dan juga mampu menciptakan lapangan kerja baru.
Prosentase
tingkat pendidikan masyarakat desa Ngayung dapat di lihat pada Table berikut :
No
|
Lulusan sekolah
|
Jumlah
|
Prosentase
|
Ket
|
1
|
Buta
Huruf usia 10 tahun ke atas
|
-
|
-
|
|
2
|
Usia
Pra Sekolah
|
122
|
5,5
%
|
|
3
|
Tidak Tamat SD
|
210
|
9,5
%
|
|
4
|
Tamat
SD
|
240
|
10,8
%
|
|
5
|
Tamat
SMP / sederajad
|
540
|
24,4
%
|
|
6
|
Tamat
SMA / sederajad
|
1.008
|
45,6
%
|
|
7
|
Tamat
perguruan Tinggi
|
97
|
4,4
%
|
|
Jumlah
|
2.207
|
100 %
|
Dari
data di atas bahwa betapa pentingnya bersekolah itu, maka dengan table di
atas mayoritas Penduduk Desa Ngayung kecamatan maduran
rata-rata bias menyeleseikan Pendidikannya
di tingkat SMA dan juga perguruan tinggi.
Dengan
demikan maka pendidikan sangatlah penting dalam kehidupan kita, baik dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara.
1.4.4. Kesehatan
a.
Keluarga Berencana :
No
|
Uraian
|
Jumlah
|
1
|
Pasangan Usia subur yang
tidak meggunakan metode KB
|
Nihil
|
2
|
Jumlah KB
|
|
a.
Pengguna
kontrasepsi suntik
|
226
|
|
b.
Pengguna
kontrasepsi spiral
|
2
|
|
c.
Pengguna kontrasesi
kondom
|
10
|
|
d.
Pengguna
kontrasepsi PIL
|
255
|
|
e.
Pengguna kotrasepsi
vasectomi
|
-
|
|
f.
Pengguna
kontrasepsi tubektomi
|
-
|
|
g.
Pengguna
kontrasepsi kalender
|
6
|
|
h.
Pengguna KB obt
tradisional
|
-
|
|
i.
Pengguna
kontrasepsi metode steril
|
16
|
|
Jumlah
|
515
|
Dari tabel diatas dapat diketahui apseptor
keluarga berenca pasangan usia subur (PUS) berdasar usia. Pasangan dengan usia
21 s/d 30 tahun adalah yang paling banyak yaitu mencapai 515 orang.
b.
Penduduk
cacat mental dan fisik
No
|
Uraian
|
Laki-Laki
|
Perempuan
|
Jumlah
|
1
|
Sumbing
|
-
|
-
|
-
|
2
|
Tuna wicara
|
1
|
3
|
4
|
3
|
Tuna rungu
|
3
|
2
|
5
|
4
|
Tuna netra
|
-
|
1
|
1
|
5
|
Lumpuh
|
-
|
-
|
-
|
6
|
Autis
|
1
|
2
|
3
|
7
|
Cacat fisik/ tuna daksa
|
4
|
1
|
5
|
Dari tabel diatas dapat di ketahui masih ada
penduduk yang cacat mental dan fisik.
c.
Prasarana
air bersih, pembuangan limbah, kesehatan
NO
|
JENIS PRASARANA
|
KETERANGAN
|
|
Ada/Tidak
|
Baik/Rusak
|
||
1
|
Penampungan air hujan (PAH)
|
Tidak ada
|
-
|
2
|
PAM
|
Tidak aada
|
-
|
3
|
Sumur gali
|
Ada
|
48/Baik
|
4
|
Sumur pompa
|
Ada
|
345/Baik
|
5
|
Perpipaan
|
Ada
|
-
|
6
|
Mata air
|
Ada
|
-
|
7
|
Sungai
|
Tdk Ada
|
-
|
8
|
Bak sampah
|
Ada
|
-
|
9
|
Gerobak Sampah
|
Belum ada
|
Tidak ada
|
10
|
Puskesmas
|
Belum ada
|
-
|
11
|
POSKESDES
|
ada
|
1/ Baik
|
d.
Kematian bayi, ibu
melahirkan,
No
|
Keterangan
|
Jumlah
|
1
|
Jumlah bayi tahun ini
|
-
26
|
2
|
Jumlah bayi lahir mati tahun ini
|
-
nihil
|
3
|
Jumlah bayi mati tahun ini
|
-
nihil
|
4
|
Ibu melahirkan tahun ini
|
-
26
|
5
|
Ibu melahirkan
mati tahun ini
|
-
nihil
|
Dari tabel diatas dapat di ketahui, kematian
bayi atau ibu mati saat melahirkan pada tahun tidak ada.
e.
Cakupan imunisasi,status gizi balita prilaku hidup sehat
No
|
Uraian
|
Jumlah/
Orang
|
1
|
Jumlah bayi usia 2 bln
|
3
|
2
|
Jmlh bayi usia 2 bln
Imunisasi DPT-1, BCG & Folio-1
|
3
|
3
|
Jmlh bayi usia 3 bln
Imunisasi DPT-2, BCG & Folio-2
|
2
|
4
|
Jmlh bayi usia 4 bln
Imunisasi DPT-3, BCG & Folio-3
|
6
|
5
|
Jumlah bayi usia 9 bln
Imunisasi campak
|
16
|
6
|
Jumlah bayi sudah
diimunisasi cacar
|
Nihil
|
Dari tabel diatas dapat di ketahui semua bayi
telah di imunisai, tetapi masih ada balita yang
kekurangan gizi dan masih ada sejumlah rumah tangga yang masih menggunakan jamban atau WC Cemplung di kali.
Sumber data : Profil desa Ngayung tahun 2014
1.5. Sarana dan Prasrana
1.5.1. Sarana dan Prsarana Pemerintah Desa
No.
|
Sarana / prasarana
|
Jumlah
|
Satuan
|
Keterangan
|
1.
|
Balai
Desa1
|
1
|
Unit
|
Baik
|
2.
|
Kantor
Desa
|
1
|
Unit
|
<
baik
|
3.
|
Poskesdes
|
1
|
Unit
|
Baik
|
4.
|
Meja,
Kursi dan Almari
|
1
|
||
5.
|
Komputer
|
-
|
-
|
1.5.2. Infrastruktur
dan sarana desa lainya
No.
|
Sarana Dan Prasaran
|
Jumlah
|
Satuan
|
Ketrangan
|
1.
|
Masjid
|
1
|
Unit
|
Cukup
Baik
|
2.
|
Musholla
|
11
|
Unit
|
Variatif
|
3.
|
Pemakaman
Umum
|
1
|
Unit
|
-
|
4.
|
Pos
Kamling
|
|||
5.
|
TK/
PAUD
|
2
|
Unit
|
Baik
|
6.
|
SD/
Sederajat
|
2
|
Unit
|
Cukup
Baik
|
7.
|
SMP/
SMA/ PT
|
-
|
-
|
Nihil
|
8.
|
TPQ
/ DINIYAH
|
2
|
Unit
|
-
|
9.
|
Posyandu
|
1
|
unit
|
-
|
10.
|
Jalan
Rabat Beton
|
m
|
||
11.
|
Jalan
Paving
|
m
|
||
12.
|
Jalan
Usaha Tani
|
m
|
||
13.
|
Jalan
Sertu/ Koral
|
m
|
( 11 )
1.5.3. …
1.5.4. …
1.5.5. …
2.
Kondisi Pemerintahan Desa
2.1.
Pembagian Wilayah desa
-
Wilayah Desa Ngayung hanya
terdiri dari satu (1) wilayah Desa yang dipimpin seorang Kepala Desa;
-
Satu wilayah Dusun yang dipimpin
seorang Kepala Dusun (KASUN);
-
Satu Rukun Warga (RW) dan lima (5) Rukun Tetangga
(RT) yang dipmpin seorang Ketua RT dan RW.
2.2.
Struktur Organesasi Desa.
STRUKTUR ORGANISASI PEMERINTAHAN DESA
DESA NGAYUNG
KECAMATAN MADURAN KABUPATEN LAMONGAN
Keterangan :
-----------------
: Garis koordinasi
_____________
: Garis Komando
2.3.
Struktur organesasi
Pemerintahan Desa
STRUKTUR
ORGANESASI PEMERINTAHAN DESA
DESA NGAYUNG KEC. MADURAN KAB.
LAMONGAN
KEPALA DESA
SUPRATMAN,
SH
|
SEKSI
TRANTIB
SUMIRTO
|
SEKSI
KESMAS
MUHAMAD
|
SEKSI
EKBANG
SUHAJITISNO
|
SEKSI PEMERINTAHAN
PUTRA JAYA, SE.
|
KAUR UMUM
NIHIL
|
KAUR KEUANGAN
NIHIL
|
SEKRETARIS DESA
MARLIK, S. Ag
|
KEPALA DUSUN
M. YUSDIANTO, S.Pd.
|
Keterangan
:
--------------------
: Garis Koordinasi
_______________ : Garis Komando
Tidak ada komentar:
Posting Komentar